Filosofi adalah jumlah jam dalam sehari, 12 jam pada siang hari dan 12 jam pada malam hari. Jumlahnya 24.
Di samping kanan luar, ada area tanah dengan  2 pohon kurma yang cukup besar. 1 pohon sedang  berbuah. Kata seorang penjaga masjid, sudah tiga tahun ini pohon berbuah.
Masjid di Tanah Bekas Lokalisasi Terbesar ASia Tenggara
Peralanan berlanjut ke destinasi kedua, Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC) berada di di Jalan Kramat Jaya Raya, Tugu Utara, Koja. Â Masjid merupakan bagian komplek dalam JIC.
Selama perjalanan Mbak Inces menginformasikan sekilas tentang JIC. JIC merupakan pusat pengkajian dan pengembangan Islam Jakarta yang berdiri era Gubernur Sutiyoso.
Sejarah Pembangunan masjid, kalau baca-baca seeh, masjid dirancang oleh arsitek spesialis masjid Ir Muhammad Numan. Masjid berdiri di atas lahan seluas 109.435 meter persegi, dengan luas bangunan masjid 2.200 meter persegi yang dapat menampung hingga 20.680 jemaah.
Uniknya masjid berdiri di atas tanah yang sebelumnya merupakan lokasi lokalisasi yang dikenal sebagai lokalisasi terbesar di Asia Tenggara era 1970-1999, Kramat Tunggak. Â
Lokalisasi ini secara resmi ditutup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 31 Desember 1999. Â JIC diresmikan oleh Gunernur Sutiyoso pada 4 Maret 2003.
Area JIC luas banget. Kami berkeliling di area bangunan yang megah. Selain masjid, di sini ada perpustakaan, pesantresn serta hotel untuk menginap para ustaz jika sedang mengisi ceramah.
Sayang kami tak diijinkan masuk ke dalam masjid karena rawan roboh. Belum tuntas dibenahi pasca kebakaran pada Oktober 2022 lalu.
JIC menjadi simbol keberhasilan perubahan hitam ke putih sebuah struktur sosial. Dari sebuah kawasan lokalisasi menjadi kawasan religious, tempat kajian dan pengembangan Islam.