matahari pagi memanggil diantara bujukan terlena
dia yang ikhlaskan madu-madu bercawan tulus
di kening-kening yang tak pernah berhenti tengadahkan doa Â
sejak embun menggigil di pinggiran tanah-tanah berkaktus
hingga bethara surya karam di peraduan barat
kita berselibat
/7/
luh menggenang
hati menunduk dalam
bibir bergetar
telangkup jemari bersadar
aku yang memilih
engkau ataukah penggurat yang dipilih
***
Jakarta – 4 Januari 2016
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!