Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 201 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Luh

5 Januari 2016   01:44 Diperbarui: 5 Januari 2016   02:56 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

matahari pagi memanggil diantara bujukan terlena
dia yang ikhlaskan madu-madu bercawan tulus
di kening-kening yang tak pernah berhenti tengadahkan doa  
sejak embun menggigil di pinggiran tanah-tanah berkaktus
hingga bethara surya karam di peraduan barat
kita berselibat

/7/

luh menggenang
hati menunduk dalam
bibir bergetar
telangkup jemari bersadar
aku yang memilih
engkau ataukah penggurat yang dipilih

***
Jakarta – 4 Januari 2016
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun