[caption caption="Sumber: http://www.cepagallery.org/wp-content/uploads/2015/08/CEPA-Gallery-Halpern-Parloto-Candle.jpg"][/caption]rumah
rumahku
rumahmu
jalan
jalanku
jalanmu
matahari membuka pintu
matahari barat menuju
derai, berderailah air, air kelahiran mengalir bersama angin timur penciptaan
jatuh, berjatuhan hati yang tergores buah-buah hitam kemuraman
kita yang terpuruk benak kealpaan
kita yang terbuang rasa ke limbah keduniawian
matahari menutup halaman membisu
matahari menuju barat lalu
redup
meredup
timur menuju barat
tergelincir di perjalanan menuju
rumahku
rumahmu
masih seberapa lama
seberapa jauh iman ditempuh
seberapa banyak karma terjelma dari cinta-cinta yang merapuh
seberapa tinggi, hati layak bersauh di barat jauh
menanggalkan neraka-neraka lalim
menuju barat, taman-taman ar rahiim
jalan
jalanku
jalanmu
matahari membuka pintu
matahari barat menuju
***
Jakarta, 20 Desember 2015
@rahabganendra
Sumber gambar ilustrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H