***
batang-batang waktu tak terpatahkan
bahkan oleh sekedar rayuan telanjang malam
engkau yang mengendap di kaki-kaki arogan
para lelaki sang penyebut diri: tuan
ringkih berdiri di laju temaram panjang
dulu tangis pernah menjelma badai kekuatan
namun entah dimana sekarang karam menghilang
saat bumi terbiar kering tanpa kehormatan
kamu yang dijunjung luhur
kamu yang jatuh tersungkur
kamu yang anggun di kaki badai
kamu yang lemah dan terkulai
roda menggilas titik perjalanan
berdiri dimanakah engkau sekarang?
antara kehormatan
ataukah kehinaan
berkelambu hukum bebal kekuasaan
karena engkau perempuan
yang tersesat di dunia lelaki keangkuhan
yaa ...
karena engkau perempuan
kapan dunia kau genggam?
***
Jakarta - 12 Mei 2015
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H