Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Jahanam

11 Mei 2015   23:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:09 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*** Kuncup mata terpejam di kegelapan Binar mata berbinar akan kecerahan Di depan kerling nakal penggoda jahanam Di sekeliling sipit rayuan kelambu gairah malam Redup benak menyapa mata-mata merajuk Menguras kantong-kantong nafas membujuk Engkau yang menari tawarkan nikmat Engkau yang bergelora menuntun jalan sesat Gelap hati di bayang-bayang telanjang tubuh berhasrat Bercumbu laknat berpayung sumbu cahaya yang tersumbat Engkau menyeringai puas atas luka-luka terang bercacat Terbahak tertawa atas manusia-manusia berkhianat Pada hidup yang bergelayut berat Pada kehidupan mati yang tak lagi diingat Kapan engkau membuka mata? Dan melihat keindahan sejati terhampar selamanya Kapan engkau membuka pikiran? Yang membimbing hantarkan jalan kebaikan Kapan engkau membuka hati? Yang ulurkan hangat tangan-tangan yang mengasihi *** Bogor - 11 April 2015 @rahabganendra Sumber Gambar Ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun