Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Hijau

22 April 2015   09:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:48 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

aku jatuh
melayang diantara pernik tetes dewi hujan
yang memberikan keringat pelepas dahaga
mengalir
jauh diantara kerikil dan batu

aku berguguran
diantara terik yang perlahan berkunjung datang
membawa benih-benih kehidupan
bertabur
bersama uluran tangan saat semi tiba nanti

aku menangis
hanyut diantara kantong plastik
diantara tepian tanah-tanah yang berparas murung
dan telanjang tubuhnya tak lagi molek
bermandi sampah menghias cahaya yang meredup

aku meradang
diantara lidah-lidah pahlawan kesiangan
mengacak-acak rimba atas nama kesejahteraan
menyayat-nyayat udara dengan bualan asap polusi
membunuh langit matahari pemberi hangat nafas
meracuni air dengan tingkah tak beradab lingkungan
dan memperkosa tanah-tanah yang terengah kasih menghidupi

aku menggelegak
diantara kelam nafas ketidakpedulian
tentang keindahan semesta
tentang subur rahim bumi
tentang hijau yang semestinya kian lestari

***

"Selamat Hari Bumi Internasional, 22 April. Cintai tanah berpijak, cintai semesta yang damai.

Jakarta - 22 April 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun