***
tak kau lihatkah telanjang purnama di setiap malam teduh
menyejukkan diantara gelap nikmat peraduan mulia
tak kau rasakah mentari berbagi sinar menerangi rimbun gelap
yang bangkitkan jelita paras bunga melati di taman bumi
bunga-bunga itu tersenyum
diantara rajam peristiwa hujan dan terang
kokoh tangkainya mengajarkan
bagaimanakah berdiri teguh yang benar
bagaimana bersikap pada langit yang berkuasa
tak peduli angin berlalu
tak hirau gelegak hujan menyapu
tak resah terik yang membakar kelopak muliamu
bunga itu kamu
perangkai kehidupan masa lalu
pengukir benih-benih masa kini
atas nama ibu yang kau sandang
atas nama perempuan yang terpandang
jangan singkap gaunmu
untuk kumbang yang dahaga akan setan nafsu
demi pundi-pundi hitam yang tak halal bagimu
dari para kaki-kaki penginjakmu
jangan tinggalkan budi bahasamu
buah kodrat yang dititipkan padamu
bekal mulia bagi putra-putri terkasihmu
pengusung harum jiwa luhurmu
hembuskan
dan sabdakan
di pentas-pentas hak asasi
di panggung-panggung intoleransi
tentang ruh terang perempuan
tentang semangat kebaikan kesetaraan
tentang mulia sebuah penghormatan
padamu perempuan
***
Selamat memaknai Hari Kartini, para perempuan Indonesia. Tetaplah menginspirasi pada anak-anak bangsa. Engkau guru paling mulia.