Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 201 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Bunga Kering 2

15 April 2015   22:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:03 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14291130851645076354

***

temaram kian temaram
di sudut kerling berderit menguak nafas malam
kisahkan geliat asmara kusut semu
di gelinjang ranjang-ranjang waktu

engkau citakan mimpi-mimpi panjang
di sela geram hidup yang kian keras menantang
selayak bunga kering bermimpi paras purnama
atas kodrat yang tak pernah cela
engkau menjelma
pada dewi kupu-kupu molek di tetesan gairah lelaki

impian tiada yang tertawarkan
lembaran nafsu adalah kidung instan penawar
engkau karam di bayang hitam budak-budak nafsu
atas secuil harap materi
demi seonggok surga yang bukan lagi sejati

tak lama
bunga layu berguguran
diantara hina
diantara hujat cela
diantara perih merana
diantara mimpi cahaya yang mungkin tak pernah dirasakan hangat terangnya

bunga itu mengering
menjemput nisan

***

Jakarta - 15 April 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Puisi Terkait: Bunga Kering

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun