Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Aku Menunggu di Sayatan Matahari

9 April 2015   23:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:19 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

ingatkah engkau di waktu angin fajar menyisir urai mayang rambutmu
dan hadirkan kesejukan di kedalaman menghapus lumut kelam kenangan
engkau berdiri di ramping tangkai pagi yang beranjak di kaki waktu
pertanyakan gelombang pasang tentang kerinduan yang lama senyap

bertutur pada awan yang kerlipkan rencana panjang
merengkuh angkasa yang janjikan penghapus khayalan
engkau tiada beranjak mengukir jejak pencarian
meski jauh mata memandang peristiwa yang kian mengabur

"aku tak akan pergi"
berdiri di rimbunan pasir bergulir hingga terik hanyut semusim
menelanjangi waktu yang samar menelan bertahap rindu
hingga bibir senja merekah kering di temaram polesan malam

"aku menantinya pulang "
di pintu berlapis-lapis pagi yang bangunkan mimpi-mimpi berharap
dan benak penanti yang meniti terang cahaya dan gelap gulita
hingga gerbang hati terbuka tanpa palang penutupnya
menyambut dalam luka-luka sayatan matahari
ataupun suka di tengah-tengah surga bidadari

"aku menunggumu ... "

*

ingatkah engkau di waktu angin fajar menyisir urai mayang rambutmu
dan hadirkan kesejukan di kedalaman menghapus lumut kelam kenangan
engkau berdiri di ramping tangkai pagi yang beranjak di kaki waktu
pertanyakan gelombang pasang tentang kerinduan yang lama senyap

***
Jakarta - 9 April 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun