***
ingatkah engkau di waktu angin fajar menyisir urai mayang rambutmu
dan hadirkan kesejukan di kedalaman menghapus lumut kelam kenangan
engkau berdiri di ramping tangkai pagi yang beranjak di kaki waktu
pertanyakan gelombang pasang tentang kerinduan yang lama senyap
bertutur pada awan yang kerlipkan rencana panjang
merengkuh angkasa yang janjikan penghapus khayalan
engkau tiada beranjak mengukir jejak pencarian
meski jauh mata memandang peristiwa yang kian mengabur
"aku tak akan pergi"
berdiri di rimbunan pasir bergulir hingga terik hanyut semusim
menelanjangi waktu yang samar menelan bertahap rindu
hingga bibir senja merekah kering di temaram polesan malam
"aku menantinya pulang "
di pintu berlapis-lapis pagi yang bangunkan mimpi-mimpi berharap
dan benak penanti yang meniti terang cahaya dan gelap gulita
hingga gerbang hati terbuka tanpa palang penutupnya
menyambut dalam luka-luka sayatan matahari
ataupun suka di tengah-tengah surga bidadari
"aku menunggumu ... "
*
ingatkah engkau di waktu angin fajar menyisir urai mayang rambutmu
dan hadirkan kesejukan di kedalaman menghapus lumut kelam kenangan
engkau berdiri di ramping tangkai pagi yang beranjak di kaki waktu
pertanyakan gelombang pasang tentang kerinduan yang lama senyap
***
Jakarta - 9 April 2015
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi