Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Fathanah Amatir Ala China

3 Juli 2013   19:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:03 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_264494" align="aligncenter" width="562" caption="http://static.inilah.com/data/berita/foto/1987871.jpg"][/caption]

Siapa yang tak mengenal nama Ahmad Fathanah. Fathanah yang tersangkut kasus dugaan suap? Fathanah yang melakukan tindak pidana pencucian uang? Fathanah yang ikut 'cawe-cawe' soal kuota impor daging sapi?

Ya. Tapi saya pikir bukan itu penyebab utama ketenaran Fathanah. Orang lebih familiar mengenal Fathanah karena kepiawaiannya me-manage puluhan wanita-wanita cantik yang mengelilinginya. Itu yang bikin Fathanah popular, versi saya. Heheheee…

Meski punya istri cantik yang mendampinginya, Fathanah mampu menyihir sederet wanita masuk dalam pusaran hidupnya. Kecerdikan (baca: kelicikan) Fathanah mengelola uang haramnya, membawa surga hedonis yang (mungkin) menjadi cita-citanya masa kecilnya yang (tidak) bahagia. Kemampuannya ‘menekuk lutut’ wanita, memaksa model Vitalia Shesya memujanya sebagai malaikat, tentunya setelah menerima sejumlah hadiah "wah" darinya.

Merindingnya lagi sang istri Septy Sanustika, mengaku setia mendampinginya meski mengetahui perselingkuhan suaminya dengan banyak wanita. Septy tetap ceria, dan bahkan ‘bergoyang,’ menyanyikan sumpah dan janji setianya untuk suaminya yang ditahan dalam bui.

Mirip namun berbeda nasib dengan WangSuyi ‘Fathanah’ di China ini. Sama karena tabiat yang ‘demen’ wanita. Sederetan wanita dikoleksinya untuk kesenangan dirinya. Namun berbeda dengan Fathanah yang masih diakui ‘imagenya’ dari parawanitanya, Wang justru sebaliknya. Sial, para wanita simpanan Wang justru yang menjungkalkannya dari kursi jabatannya. Membongkar dan melaporkan kasus korupsinya. Para wanita simpanan Wang itu menudingnya menerima suap senilai 100 juta yuan. Alhasil pria usia 52 tahun itu diberhentikan dari posisinya sebagai kepala United Front Work Department di wilayah Inner Mongolia, China. Wah!! Tak lama lagi Wang terancam masuk bui. Dibui oleh ketidakmampuannya me-manage para wanita simpanannya sendiri. Sial !!

Nampaknya Wang Suyi mesti ‘belajar’ banyak dari Fathanah soal meredam wanita. Meredam kekuatannya yang memang luar biasa, dan wanita yang masih mau mendendangkan lagu kesetiaan bagi dirinya, meski dia di dalam bui.

Abie: Aku takut 2x nanti jadi duda lagi Aku takut 2x nanti ditinggal lagi Kini aku sendiri di balik terali besi Jauh dari anak istri... Septi : Jangan takut 2x aku setia menantii... Abie: Cukup satu kali aku ada di sini Ku tak mau tak mau tak mau salah yang kedua kali... Jadi terulang kembali Septi: Biar abang bersalah aku tetap setia Biar saja biar saja biar saja biar aku sabar menanti sampai abang kembali... Berdua: Karna ku tak mau terpisah lagi... Septi: Jangan takut jangan takut aku setia menantiii...

…………………………………………..

Tulisan ini bukan untuk mengagumi Ahmad Fathanah, karena sejujurnya saya lebih mengagumi wanita daripada pria. Hehehee…. Salam hormat dari Asal untuk semua Wanita, tanpa terkecuali.

Referensi

http://news.detik.com/read/2013/07/03/135447/2291435/1148/pejabat-china-dipecat-setelah-dilaporkan-wanita-wanita-simpanannya?n991101605

http://id.berita.yahoo.com/ini-lirik-dangdut-sefti-fathanah-berjudul-pks-papa-023821094.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun