Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Satu Hak Asasi

10 Desember 2013   13:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:06 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13866586251643361156

*

saya, anda dan segenap saudara berhak hidup atas pribadi nyawa bertabur hidup bersejahtera aman nyaman selayak makhlukNya atas hak asasi manusia

* pada butiran besi yang berdesing di segala penjuru pada perang atas penghamba kekuasaan angkara nafsu pada kejahatan penguasa mematikan tanpa bola peluru yang merenggut hak hidup insan setiap waktu yang berlaku malaikat pencabut nyawa itu kapankah berhenti rajam saudara saudaramu kapankah kau sadar dan jemu?

darah kau tumpahkan tanpa rasa ujud manusia pertikaian balkan, palestina, suriah, mesir dan genosida di rwanda muslim uighur, agamawan, kelompok spiritual di daratan sana tercabik hati bersayat nestapa akan nasib yang terlunta resah gelisah nasib berakrab marabahaya

tak juga disana seluruh pelosok nusantara tercinta anak jalanan, kaum miskin dhuafa gemerlap kota para veteran, janda, dan saudara jompo usia berkalang jauh dari sejahtera meski hak sama dijamin negara atas undang undang tegak berwibawa

masihkah ada asa? akan harga selayak cinta manusia ramah laksana bulan purnama yang bercanda santun bagaikan mentari terik yang mengecup mesra indah bak taman bunga semerbak wangi beraroma bagi kami yang terpinggirkan dari hati dunia di sudut sudut kota di lorong lorong jalan raya di pelosok gunung dan desa

jika hak itu adalah titipanNya manakala cinta atas rangkaian bersaudara adalah satu hati satu rasa bersama satu bumi satu buana atas jaminan dasar utama hak asasi manusia

*****

Ganendra X 10 12 2013

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun