Gupi terdiam. Nampak dia berpikir sesuatu. "Benar juga kata Mamanya, Carla, Sashi dan teman lainnya pada pergi ke sekolah. Aduuuhhh lalu saya mau ngapain yak?" Gumamnya sendirian.
"Gupi," tiba-tiba Mamanya memanggil. Gupi menoleh melihat Mamanya yang sedang mencuci piring.
"Ayoo mandi dulu, terus sarapan. Mama masak banyak kue-kue kesukaan Gupi," lanjut Mama. "Iya Ma, tapi kok Mama masak banyak sih? Ada acara apa Ma?" Tanya Gupi.
Mama mendekat dan merengkuh Gupi lalu mendudukkannya di bangku meja makan. Sambil tersenyum Mama berkata, "Gupi hari ini, Mama dan Papa ulang tahun pernikahan. 5 tahun yang lalu di tanggal hari Senin ini, Mama dan Papa khan menikah. Nanti malam kita rayakan bersama Papa yah."
"Ooo, Gupi ga tau, biasanya nggak ada perayaan begini Ma," Tanya Gupi lagi.
"Iya, ini perayaan ultah pernikahan yang pertama, merayakan kebahagiaan Mama dan Papa yang berbahagia sudah diberikan putri cantik seperti Gupi ini," jawab Mama lagi.
"Oooooo," sahut Gupi.
"Hari Senin, buat Mama dan Papa hari yang selalu berbahagia. Kami selalu mengingatnya. Ooo iiiyaa Gupi juga lahir hari Senin lhooo," tutur Mama.
"Iyaa Maa? Gupi lahir hari Senin," tanya Gupi terbelalak.
"Iyaa sayang, Gupi lahir Senin fajar, sebelum Paman Matahari terbit. Mama selalu ingat itu," jawab Mama.
Mama melanjutkan bicara, "Buat Mama semua hari adalah baik, special karena pasti mengingatkan akan sesuatu kebahagiaan. Keluarga lain mungkin juga begitu. Nah hari Senin mengingatkan Mama dan Papa karena kelahiranmu dan juga hari pernikahan Mama Papa. Hari Selasa, Rabu dan lainnya juga baik karena juga mengingatkan kejadian sesuatu."