Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 201 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pahlawan Tanpa Pembela

13 Januari 2014   10:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:53 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_305700" align="aligncenter" width="620" caption=" Aksi solidaritas untuk Erwiana, di depan Gedung KJRI Hong Kong, 11 Januari 2014. "][/caption]

*

padamu perempuan para laskar ekonomi pembebasan berjibaku urai kaitan derita di nasib ikatan bermandi deras peluh jauh di seberang samudra lautan demi cita cita derajat sosial ekonomi perubahan yang bergelayut di setiap pelupuk impian

bertarung takdir kala nasib tak berpihak pada gelintir mereka yang memberi kewajiban dan hak bukan pinta nestapa di seberang negeri, terampas di negeri tamak yang tak kuasa atas tanah pertiwi tempat berpijak

kamulah wanita perkasa dielu elukan sebagai pahlawan devisa penakluk negeri daratan Timur Tengah dan Asia meski dirimu sering dilupa berkalang nestapa saat nasib buruk dan duka menimpa fisik dan batin ditempa siksaan aniaya dari majikan dan agen pencari untung belaka

pada pejabat pemangku tak kau pikirkah nasib kaum Ibumu? yang kau agungkan nama pahlawan bagi negerimu pemberani mengadu nasib bertaruh nyawa seutas sebuku kala pertiwi tergerus dipermainkan ambisi penguasa kebijakan tabu melempar pilihan pada negeri seberang yang merayu meski hati nurani tak ikhlas dipisah waktu

bagai aliran raga merogoh sukma kedalaman terlepas dari jeruji kekangan akan sebuah impian kebahagiaan pada hati sebongkah keinginan, akan rindu pembebasan mengecap kembali manis hidup ketentraman beralaskan kasih tanah kelahiran kapan terwujudkan?

*

Jakarta - Sukabumi 23 Oktober 2013 dan 12 Januari 2014 I 00:35

11 Januari 2014 di Hong Kong digelar konferensi pers di gedung KJRI terkait penyiksaan yang dialami Erwiana Sulistyaningsih. Sore harinya dari Jaringan BMI Cabut UU NO.39/2004 (JBMI) menggelar aksi solidaritas di depan Gedung KJRI Hong Kong. Erwiana, TKI asal dari ngawi. Selama 8 bulan bekerja di majikan bernama Law Wan Tung. Saat ini sudah kembali ke desa asalnya di Ngawi, Jawa Timur. Erwiana diberangkatkan dari P.T. GRAHA AYUKARSA Tangerang.

Sumber Info : 1. FB Kami Semua Pahlawan, 2. Aksi BMI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun