Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 201 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Se-Tubuh Ilahi

6 Februari 2014   01:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:07 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13916255161751415104

***

semesta pada pucuk pucuk daun ara pada tetes tetes noktah sukma dan pada terang alam lentera di bilik hati para empunya

kembara jauh meniti diantara deru waktu lafalkan nada indah pada lontar terhembus sang bayu di jalan pijarMu atas sisir tangga bianglala berbuku pada titian panjatan semesta langit biru hingga hati meningkat status beribu

berayun cepat langkah jengkal hati mengukur sejauh mana nurani telah berlari bangun kasih diri tanggalkan substansi iri benci menempa dalam jalan indah kultivasi

merebah pada hamparan lereng hijau pucuk penggapai awan meresapi segala keindahan oleh asupan kebajikan dekatkan diri, reguk aroma cawan kebenaran hingga aliran darah nurani berbalut sari kebaikan untuk cinta kedamaian bagi ikhlas hati akan kesejukan bertandih pandita ratu kemuliaan

pada terangMu yang bersinar peredam nafsu pembakar syukur dalam kasih mulia yang berpijar disini berurat akar pada tempat berharga tanpa tawar di atas jalurMu yang Maha Benar

***** Jakarta - 6 Februari 2014 Ganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca juga: Nafas Urban

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun