... aku butuh kasih sayang yang memoles ragaku sedap dipandang yang bangkitkan kesejukan di terik kering kerontang yang menghidupi segala kalangan malang atas rasa panas dahaga menjelang
janganlah lupa aku punya daya rusak maha raksasa dari rumah kampung desa hingga pelosok kota benamkan nyawa sisakan genangan derai airmata pada luapan sungai hingga banjir melanda jangan salahkan kerana kamu sudah khianati tulus cinta pada alam seisinya
(Petikan dari Puisi: Air Mata Mata Air)
[caption id="attachment_308416" align="aligncenter" width="620" caption="Diperlukan kesadaran kita untuk memahami pesan-pesan atas musibah yang beruntun terjadi. Bersahabat dan harmonis dengan alam adalah salah satu langkah terbaik. (Foto: Ganendra)"]
Salam damai.
Silahkan menikmati sajian reportase beragam peristiwa menarik dari sahabat-sahabat Kompasianer di Wpc-Kampret-Jebul
(Semua foto jepretan pribadi penulis)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H