Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Oh Rupiah

12 Maret 2015   22:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:44 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14261757391819765913

***
tubuh kian penat terhempas di sudut waktu hidup
lunglai sekujur berdebu dekil di ujung pencaharian
kaki tak lagi muda terjuntai lelah
tangan gemetar leher tercekik
perut pun mulai resah berisik

panas gerah
matahari terasa kian tak lagi ramah
kumal gundah
kantong kian tipis berdaki dan lemah

sementara mereka ribut beraksi
terbahak jual beli perkaya diri
menjamur topeng-topeng congek hitam
dan dirimu terpuruk merosot tajam

aku yang sombong
berteriak parau lantang
membakar orang-orang yang kelaparan
menyiram minyak nafas kesusahan

aku yang opportunis
tertawa di atas lara pengais
tiada peduli ratap maupun tangis
kuperkosa tiada habis
hingga tuan-tuanku puas tertawa bengis

*
tubuh kian penat terhempas di sudut waktu hidup
lunglai sekujur berdebu dekil di ujung pencaharian
kaki tak lagi muda terjuntai lelah
***
Jakarta - 12 Maret 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun