***
tubuh kian penat terhempas di sudut waktu hidup
lunglai sekujur berdebu dekil di ujung pencaharian
kaki tak lagi muda terjuntai lelah
tangan gemetar leher tercekik
perut pun mulai resah berisik
panas gerah
matahari terasa kian tak lagi ramah
kumal gundah
kantong kian tipis berdaki dan lemah
sementara mereka ribut beraksi
terbahak jual beli perkaya diri
menjamur topeng-topeng congek hitam
dan dirimu terpuruk merosot tajam
aku yang sombong
berteriak parau lantang
membakar orang-orang yang kelaparan
menyiram minyak nafas kesusahan
aku yang opportunis
tertawa di atas lara pengais
tiada peduli ratap maupun tangis
kuperkosa tiada habis
hingga tuan-tuanku puas tertawa bengis
*
tubuh kian penat terhempas di sudut waktu hidup
lunglai sekujur berdebu dekil di ujung pencaharian
kaki tak lagi muda terjuntai lelah
***
Jakarta - 12 Maret 2015
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H