***
angin malam tak lagi dingin menyapu badan negeri timur
derunya mematahkan sinar rembulan malam yang bertafakur
tangisan makhluk makhluk terbata bangkitkan kaki kaki tersungkur
batang batang jiwa pedih terajam hati diterjang dentuman guntur
malam panasmu
bintang menjauh dariku
daun layu
pada lereng lereng pilu
atas murka amarah
dari diam manismu yang usai sudah
seiring gemuruh menggoncang gunung tanah
muntahkan lahar dari danau kawah
yang dulu cantik bersolek indah
nan anggun menaungi seantero wilayah
Kelud nan asri
gelegar puncakmu ciutkan nyali
guncangkan hati saudara kami satu negeri
berbondong cemas pucat pasi
berlari
lari
berlindung tuk selamatkan diri
dari sosokmu yang sedang meradang erupsi
bermandi keringat ketakutan
anak anak berkalang deras jerit tangisan
atas hati yang dilanda kecemasan
pada hardikmu dalam letusan
pada bayang bayang pilu ancaman
oleh pekat parasmu diantara abu hitam kepulan
jika murkamu adalah ujian
yang dititahkan penguasa alam ciptaan
mohonkan segala ampunan
redakan
redamkan
lahar panas membakar harapan
hentikan lava termuntahkan
selamatkan para saudara atas tumbal korban
yang tlah menanggung derita tak tertahankan
padamu Tuhan
seru sekalian alam semesta peradaban
biarlah kami belajar pada setiap kejadian
hikmah menjadi pelajaran
pada kami yang tlah melupakan
atas segala berkahMu yang dilimpahkan
***
Pray for Kediri, Malang, Blitar dan Kota Sekitarnya atas Erupsi Gunung Kelud
Jakarta - 14 Februari 2014
Ganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Baca Juga: Pesan Pusara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H