Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sayap Terluka

9 Februari 2014   02:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:01 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1391889274735920901

terhempas jiwa runtuh lorong lorong batin yang terangkai sekian lama puing keruhnya teronggok dalam relung relung putus asa luruh genggaman dalam lemah kepalan luka tiada kata tereja pupus harapan di pelupuk mata

rembulan berparas pucat air telaga muram berkeriput coklat pasi sukma murung tersendat pada waktu cacat pada malam yang malas menggeliat

tak beranjak beringsut pun tidak hanya rongga rasa bergelegak membakar pandir yang bersemayam di benak

hai camar laut, ajari diri terbang taklukan awan awan kelabu yang menghalang pecahkan butiran mendung menggantang sibak badai terpaan yang menjelang

pun elang gunung di angkasa ajari kepakkan sayap wibawa melayang di atas mega tumbuhkan keberanian atas pandangan mata laksana cakar cakar kekar untuk percaya tajamkan paruh penakluk senjata

pada diri sayap luka yang merintih rasa perih mendera yang terpupus gelora yang dulu ada dan melumat semangat jelaga redup hampir sirna

sayap sayap rasa tinggalkan sejarah kelam ada bangkitlah gapai asa terbang pada kepingan sayap yang tersisa

***

Jakarta - 9 Februari 2014 Ganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca Juga: Kasta Debu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun