Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Gubuk Merah Putih Demokrasi

6 April 2014   06:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:01 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13967159731015106380

***

tanah ini subur saudara
merah, hitam, coklat warna berbeda
menciptakan daun daun hijau generasi bangsa
menyokong tiang tiang negeri hingga berjaya
menghidupi nafas renta dalam rentang usia
di telatah bumi indah nusantara

budaya ini adiluhung saudara
beragam seni luhur warisan leluhur bangsa
menyokong kehidupan etika moral anak anak nusa
melandasi altar pondasi manusia mulia
dalam persaudaraan berbhineka

darah kita darah pejuang saudara
yang melawan gigih mengusir penjajah bangsa
bergotong royong bersatu padu tegakkan kibar bendera
atas beragam suku agama ras dan perbedaan lainnya
demi harga diri kedaulatan bangsa berjaya
dalam satu rumah merdeka

lalu mengapa kata ‘sejahtera' masih mewah terdengar di telinga?
kala kita terbahak tertawa di rumah mewah disana
lupa akan derita saudara di gubuk beratap langit senja

mengapa kata ‘damai' bersaudara masih sakral tuk dilafalkan ucap rasa?
saat kita bergulat ambisi kuasa meraih nafsu syahwat yang terpelihara
singkirkan lawan dan kawan saudara dengan segala macam cara

dan mengapa kata ‘merdeka' sudah asing terasa adanya?
atas derita intimidasi para saudara yang dipermainkan hak hak asasinya
yang dirampas ruang kebebasan merdeka di negeri bebas atas warisan yang sama

kita bersaudara dalam beda telah lama
membangun negeri sekian masa bersendi darah bhinneka
atas darah darah revolusi generasi pendahulu ada
jangan dan janganlah itu dilupa
untuk tujuan mulia
sejahtera damai merdeka

kita bisa
kita berkesempatan saudara
jelang pilihan keramat penentuan laju bangsa
katakan atas satu sepakat kata demokrasi yang berwibawa
meski beragam warna partai berhembus beragam rasa
tetap kibarkan panji dalam satu bendera
untuk putih tujuan suci nan mulia
pada merah asas pejuang tuk berjaya
atas kepentingan demi rumah tinggal yang sama
dalam gubuk demokrasi satu atap Indonesia

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun