Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Politisi Kurang Gizi

20 April 2014   06:33 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:27 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

akankah kau bakar negeri loh jinawi ini dengan bara api ambisi?
saat hawa kau kobarkan pada medan perang demokrasi
saling caci lawan lawan politisi
tebarkan urat urat kebenaran ego diri tanpa etika nurani
membakar dinding dinding rumah merah putih panji negeri

sindiran
hardikan
pekikan
bentakan
ajang membosankan

benak kami kau jejali ideologi dengki
telinga kami kau dengungkan serapah sampah basi
hati kami kau kau tembaki dengan biji mesiu berlapis benci
jiwa kami kau berondong dengan peluru tajam puisi anarki
jatuh jatuhkan, bunuh pembunuhan karakter diri
apa yang patut kami pelajari?

kami hanya dapat hikmah arogansi
atas suguhan tontonan politik tak bergizi
berbela kawan sendiri bukan rakyat negeri
lagu lama pamrihnya politisi
tak lain syahwat kuasa kursi

mimpi kau kubur dengan ingkar janji
semua terbunuh mati
dan bukan kami tak peduli
bukan kami tak punya mimpi lagi
dan bukan kami antipasti
kerana harapan telah terbang tinggi
dan cita cita hanya tinggal diziarahi

kau bikin negeri ini ompong tak bertaji
dengan sumpah janji melompong tak berisi
sudah berhentilah melolong jual diri
kerana kami anggap kalian beromong kosong puja puji

***

Jakarta - 19 April 2014

Ganendra

Sumber Gambar Desain Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun