***
akankah kau bakar negeri loh jinawi ini dengan bara api ambisi?
saat hawa kau kobarkan pada medan perang demokrasi
saling caci lawan lawan politisi
tebarkan urat urat kebenaran ego diri tanpa etika nurani
membakar dinding dinding rumah merah putih panji negeri
sindiran
hardikan
pekikan
bentakan
ajang membosankan
benak kami kau jejali ideologi dengki
telinga kami kau dengungkan serapah sampah basi
hati kami kau kau tembaki dengan biji mesiu berlapis benci
jiwa kami kau berondong dengan peluru tajam puisi anarki
jatuh jatuhkan, bunuh pembunuhan karakter diri
apa yang patut kami pelajari?
kami hanya dapat hikmah arogansi
atas suguhan tontonan politik tak bergizi
berbela kawan sendiri bukan rakyat negeri
lagu lama pamrihnya politisi
tak lain syahwat kuasa kursi
mimpi kau kubur dengan ingkar janji
semua terbunuh mati
dan bukan kami tak peduli
bukan kami tak punya mimpi lagi
dan bukan kami antipasti
kerana harapan telah terbang tinggi
dan cita cita hanya tinggal diziarahi
kau bikin negeri ini ompong tak bertaji
dengan sumpah janji melompong tak berisi
sudah berhentilah melolong jual diri
kerana kami anggap kalian beromong kosong puja puji
***
Jakarta - 19 April 2014
Ganendra