Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kelamin Predator

24 April 2014   03:03 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:16 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

manusia punya rasa
oleh karena itulah dia mampu merasakan cinta
pada makhluk sesama

manusia punya sayang
oleh karena itulah dia senang menyayang
pada setiap orang

manusia punya hati
oleh karena itulah dia akan ‘gemati'
pada buah hati

manusia punya nurani kasih
oleh karena itulah dia ber-welas asih
tanpa pilih pilih

manusia bukanlah manusia
manakala rasa cinta telah sirna
manakala kasih sayang semu semata
manakala hati mati dihuni setan neraka

manusia
ujudmu manusia
hatimu, nuranimu, rasio kepala
masihkah manusia?

ketika mulut berbusa arogan tertawa
atas nafsu setan setan alam jahat dunia
mendera renggut harga diri anak anak belia
terbahak atas derai tangis putra putri muda
pupuskan semangat benang kasih jiwa
hempaskan masa cita cita

predator pemangsa
umbar syahwat diatas kelamin kuasa
didihkan puja nafsu kepala
merajam karma
hingga saatnya tiba
ketika hawa nafas tak lagi dihela
obrallah nafsumu di jahanam neraka

*
manusia punya rasa
oleh karena itulah dia mampu merasakan cinta
pada makhluk sesama

***
"Selamatkan Anak-Anak Generasi dari Predator Seksual !"

NB: ‘gemati' = sayang banget

Jakarta - 23 April 2014

Ganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

***

Baca Juga: Putri Tersakiti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun