Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jiwa Jiwa Lupa

26 Mei 2014   03:50 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:07 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14010256451685099197

***

angin mengantar jiwa murni
senyumnya laksana rekah bunga di ujung pagi

hening
harmonis
alami
terbuai dalam pelukan langit dan bumi

manusia
jiwa jiwa mulia
bahwa ia bisa bebas bak burung mengangkasa
bahwa ia sanggup baik bagai ikhlas ikan dijaring nelayan penjelajah karang samudera
bahwa ia mampu sabar bagai mentari dan rembulan yang tak pernah bersua
tanpa rasa pamrih sinari semesta

manusia
jiwa jiwa lupa
watak hakiki karam ditelan limbah dunia
sinarnya tersapu kabut debu dan kotoran jelaga
mata terang berubah menjadi jalang murka
senyum cemerlang menjelma angkara
jiwa tak lagi murni dan sederhana

oleh rasa kebencian
oleh ambisi kepentingan
oleh nafsu nafsu setan keinginan
oleh syahwat syahwat pesona kekuasaan

tengok ke dalam hati
relung bilik sanubari
ladang suara suara baik murni
tepiskan segala virus nurani
tanyakan pada diri, sudahkah welas asih itu pergi?

jika ada
kuaklah polusi limbah dunia
basuh substansi hitam dalam percikan ayat doa
leburkan segala rasa pada rengkuh tangan kasih semesta
penyangga hangat kala khilaf, sesat dan lupa
kukuh di jalur terjal lorong langit dewa

dalam nafas SejatiNya
pada hembusan nurani BaikNya
atas wibawa Sabar welasNya

***
Jakarta - 25 Mei 2014

@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun