***
kepak kawanan kelelawar mengiris senja
berkelebat diantara pucuk pucuk pagoda
mengendus mangsa
tajamkan sonar buta
asah telinga
berjarak dimana berada
berburu nasib di waktu temaram
diantara biang biang nokturno kelam malam
rentangkan sayap sayap hitam legam
renggut nyawa serangga jelata terhantam
menukik diantara semak duri gedung tinggi
menyingkap intan intan permata korupsi
bersembunyikan topeng topeng berseri
dibalik nama mulia pejabat tinggi
mengisap darah
sel sel merah warga bernafas susah
putuskan saluran nadi harapan
tak hirau kasta jelata bergelimpangan
hingga habis teriakan
tercekat di batas dera penderitaan
satu demi satu tersemayam
dalam rengkuhan sang dewi malam
kisahkan derita yang tak kunjung padam
atas serakah sang pemangsa jahanam
tersungkur di ujung tanduk lembu
pada ruang ruang buntu
menunggu tersingkap kabut hidup kelabu
di pundak ringkih nafas kasta kasta debu
***
Jakarta - 31 Mei 2014
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H