***
gurat kulitmu belumlah keriput
detak nadimu menyimpan semangat menentang maut
teduh sinar matamu mengayomi mereka yang dicekam rasa takut
kata kata nafasmu tegas pantang bersurut
pada dirimu penghela biduk perempuan
tebarkan panji kasih pada kaummu yang dihinakan
menuntun mereguk segala martabat yang lama tersirnakan
oleh kejamnya kondisi sosial yang tak berkeadilan
padamu ibu risma
sang perempuan berhati baja
bernyali layaknya singa raja rimba
patahkan taring taring para durjana
merobek kuasa atas martabat kaumnya
yang terenggut sekian lama
di bawah kaki kaki nafsu angkara
pekikan lantang merajam rintangan
halangan diterjang demi nafas kebaikan
mengoyak rusuk kulit sang lembah hitam
di telatah dolly wilayah dunia malam
setan setan meradang
murka bukan alang kepalang
dunia kekuasaan lebur berantakan
tersapu badai sisakan puing kehancuran
pada ibu risma terhormat
bakar bakarlah markas syahwat
bebaskan hingga datangnya sang kiamat
lepaskan cengkeraman pada bumi yang sekarat
wariskan hawa udara pada nafas nafas bermartabat
***
"salam hormat padamu ibu risma, sang perempuan berhati baja"
***