Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puzzle Langit

14 Juli 2014   05:17 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:24 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

tidakkah kita rasa
saat mentari menyiram raga dengan cahaya
atau angin senja yang tepati janji pada malam bulan
dihantarkan malaikat waktu peradaban
setia menjaga harmonisasi alam

tidakkah kita sadar
rasa dalam relung hati yang kian menjalar
menyulut bara kecil yang enggan mati
sirnakan redup bayang lilin suci di pelipis pagi
satu per satu abaikan harga diri

mengais puing puzzle langit keTuhanan
yang runtuh oleh debu debu arogan
kelam saat kita lupa cara bicara kebaikan
mabok terguyur noktah hitam kesombongan
dan hati berkabut berselimut nafsu kenistaan

kesejatian
tertutup tirai magnet kekuasaan
kebaikan
tersapu kabut sel sel kepandiran
kesabaran
musnah oleh bara api pembakar jiwa secawan

sadarlah kita
waktu nafas tidak akan lama
manakala hak atas dunia dicabut sang kuasa
tiada masa mengulang kesalahan
tiada detik bisa tertukarkan
dan tlah lenyaplah kesempatan
setapak jalan terang
untuk kembali pulang

***
Bogor - 13 Juli 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun