Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penanti Senyap

9 September 2014   05:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:15 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

pijar pijar paras senja
hati senyap tiada kata
tiada kata
tiada kata
hanya hela
nafas belia

sekian lama menanti waktu masa
di tepian badan langit seberang samudera
bersama buih yang berlalu menjemput pantai nusa
dan semburat senja yang merangkak di pinggang cakrawala

menunggu di pelataran rindu
berharap pada pelangi ufuk barat itu
dan camar laut yang kembali ke sarang madu
membawa kabar bahagia sang dewi rembulan
bidadari negeri seberang lautan
yang ikhlas nafas hidup dipertaruhkan

hati senyap sunyi
bersenandung harap dalam hati
bergumam lafalkan doa semesta Ilahi
tentang pemilik taman surga
tentang pemilik ruh nafas cinta
tentang pemilik rahim kehidupan rasa

Ibu kapan pulang?

***

Jakarta - 8 Septemebr 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun