***
dingin tiada kabut diantara arca malam
rentang mega tinggalkan senja temaram
beriring senandung nyanyian camar penjaga
nada riak riak samudera nyalakan harmoni irama
berurat akar gulita malam purnama bulan
menghias jantung bintang di kejauhan
pancarkan keindahan dewi khayangan
susuri tubuh tenang damai samudera lautan
berlayar sampan di sepanjang laut pantai
bercengkerama jinakkan sahabat topan badai
dirimu nelayan pemilik tirta kehidupan
berpeluh bersimbah keringat ruh pangeran
mengais harapan dalam nyala semangat
tiada redup diantara ombak tajam pengancam
kau lantang indah nyanyian
sayat luka yang kami haturkan
dan darah yang kami teteskan
adalah tangis airmata harapan
pada rasa damai semesta impian
kubur tsunamimu
karamkan luka derita perahu
semayamkan tulus kasih surga ibu
pada sang dewi lautan yang menghidupimu
"samudera jangan kau marah
rusukmu menjaga, tiada biarkan tertoreh luka"
***
Jakarta 18 Septemebr 2014
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H