[caption id="attachment_345880" align="alignleft" width="600" caption="Tongkrongan keren Yamaha R25 dengan warna hitam, biru dan merah. (foto ganendra)"][/caption]
Berkesempatan menjajal Yamaha YZF R25 adalah pengalaman yang menyenangkan bagi saya. Bersama Kompasiana dan kompasianer yang sudah terdaftar, pada Sabtu lalu (20/9/2014), saya bergabung di acara "Kompasiana Nangkring: Test Ride Yamaha R25″. Acara digelar di Flavor Bliss, Alam Sutera, Tangerang Selatan.
Banyak manfaat yang saya petik, salah satunya tentu saja menambah pengetahuan soal performa Yamaha R 25, baik dari sisi teknis, spesifikasi maupun performanya, karena sekalian menunggangi langsung motor superbike ini. Tentu saja belum mendalam banget, soalnya terbatasnya waktu saat itu. Namun lumayanlah lebih mengetahui seluk belukny daripada sebelum mengikuti acara ini.
Yamaha yang populer dengan produk sepeda motor yang menitikberatkan pada kecepatan dan lifestyle, kali ini bolehlah berbangga dengan produk sepeda motor 250 cc-nya. Motor yang digadang-gadang menyaingi kompetitor produk merek lain di kelas yang sama. Untuk porsi kecepatan, produk Yamaha R25 ini boleh dikatakan masih diatas angin. Dan sebagai motor superbike, Yamaha R25 layak menjadi motor keluarga yang aman untuk dikendalikan.
Setelah mengikuti acara "Test Ride Yamaha R25" baik dari segi teknis dan menjajal langsung selama hampir seharian bareng Yamaha Indonesia, saya mencoba menuliskan serba serbi sepeda motor yang direferensikan pembalap Moto GP ternama Valentino Rossi ini. Apa saja menu keren dari tongkrongan sporty Yamaha YZF R25 ini? Berikut ini catatan kecil saya, mungkin bisa memberikan sedikit gambaran, meski belumlah lengkap.
Desain ‘Kostum' Yamaha R25
Secara kasat mata melihat tongkrongan Yamaha R25 ini, desainnya nampak aerodinamis, fresh dan kinclong, tentu saja karena besutan terbaru Yamaha Indonesia. Terkesan lebih berat bagian depan. Untuk urusan desain, saya pribadi vote jempol Yamaha R25. Tongkrongannya ‘berwibawa' ditopang oleh balutan macam warna yang kokoh dan garang untuk hitam dan gagah untuk merah dan biru. Awal saat mencoba ‘menungganginya' terkesan berat, padahal ringan saja.
Memperhatikan bagian lampu kesan melekat kuat sebagai motor sport. Nampaknya bukan sekadar sebagai penyinaran semata, akan tetapi lampu depan didesain untuk membuat aliran udara lebih baik ke ruang mesin. Desain lampu garang bak predator yang buas. Mata terlihat menatap tajam dari mata lampu yang terbagi dua kanan dan kiri. Kesan tajam diperkuat dengan fairing yang melekat pada bodi. Di bagian kanan dan kiri lengkap dengan lampu sign. Demikian pula lampu bagian belakang didesain modern dan menggunakan LED dilengkapi dengan lampu sign juga. Untuk desain bagian depan saya suka, terlihat elegan, jantan dikombinasikan siluet yang tajam. Keren.