***
bila waktu bercahaya
terang menelan kelam masa yg telah terlewat ada
bersemayam damai bersenandung pelipur lara
bersenyum wijaya kusuma laksana
membelai malam redup jiwa
bila hati adalah bunga
berputik madu manis berterang tembaga
meretas jalan pada pucuk pucuk tangan dewa
jelmakan mimpi dalam nyata
mengurai dera dalam senyum asa
maha sempurna
dan bila nisan mati
raga mengalir menyatu bumi
penantian mengukir waktu di jejak lalui
tiada batas yang membunuh tulus hati
tanpa akhir yang merenggut butiran jiwa nurani
hingga datang saat taman sejoli
di beranda cahaya takwa Ilahi
bila waktu bercahaya
laksana wijaya kusuma
***
Jakarta - 10 Oktober 2014
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H