Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wijaya Kusuma

11 Oktober 2014   06:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:30 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1412959042611220297

***

bila waktu bercahaya
terang menelan kelam masa yg telah terlewat ada
bersemayam damai bersenandung pelipur lara
bersenyum wijaya kusuma laksana
membelai malam redup jiwa

bila hati adalah bunga
berputik madu manis berterang tembaga
meretas jalan pada pucuk pucuk tangan dewa
jelmakan mimpi dalam nyata
mengurai dera dalam senyum asa
maha sempurna

dan bila nisan mati
raga mengalir menyatu bumi
penantian mengukir waktu di jejak lalui
tiada batas yang membunuh tulus hati
tanpa akhir yang merenggut butiran jiwa nurani
hingga datang saat taman sejoli
di beranda cahaya takwa Ilahi

bila waktu bercahaya
laksana wijaya kusuma

***
Jakarta - 10 Oktober 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun