***
remang senja beranjak pupuskan temaram
dibawah kulit langit yang mengelupas hitam gelap
sosok pengais perca kehidupan
punguti puing puing berharga
keriput mendera waktu
yang sekian lama tak lelah berjalan hingga titik itu
nafas dihela pulang
atas ayat ayat keyakinan
dalam rekam memori di sisa sisa mata
yang sembunyikan indah maghribi
nun
bintang bersiaga menarikan rasi
tiada benci akan rakus rembulan yang membajak cahayanya nanti
karena sketsa semesta terpatri di pusaran hati
hingga ufuk terbenamnya matahari bertandih mimpi
perempuan berjingkat pergi
meniti tiara sang purnama Ilahi
milik diri
kembali
***
Jakarta - 5 Desember 2014
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H