Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan di Terbenam Matahari

5 Desember 2014   09:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:00 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

remang senja beranjak pupuskan temaram
dibawah kulit langit yang mengelupas hitam gelap
sosok pengais perca kehidupan
punguti puing puing berharga

keriput mendera waktu
yang sekian lama tak lelah berjalan hingga titik itu
nafas dihela pulang
atas ayat ayat keyakinan
dalam rekam memori di sisa sisa mata
yang sembunyikan indah maghribi

nun
bintang bersiaga menarikan rasi
tiada benci akan rakus rembulan yang membajak cahayanya nanti
karena sketsa semesta terpatri di pusaran hati
hingga ufuk terbenamnya matahari bertandih mimpi

perempuan berjingkat pergi
meniti tiara sang purnama Ilahi
milik diri
kembali

***
Jakarta - 5 Desember 2014
@rahabganendra

#puisirgsetahun

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun