Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cela

15 Desember 2014   09:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:17 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

siapakah kamu?
yang berteriak kesempurnaan
mencela rembulan yang tak persembahkan lagi purnama
dan matahari yang sembunyikan sinar dimangsa sang deras hujan

malam sunyi
dan siang terik hari
nyanyian perang ditabuhkan
busur terentang dengan kesombongan

sayang
sungguh sayang
panahmu di jantung sedarah saudara
se-tanah merdeka

busung dadamu lupakan hati
dan kaki kakimu angkuh rapuh berdiri
di atas suara rintihan yang dulu menjadi alas politik komoditi

sementara tangan belia bermimpi tentang kasih cinta kemanusiaan
dan mesti terkubur dini dalam lelap kehampaan

sementara resah perempuan koma menua terabaikan
digerus keriput ujung pisau waktu peradaban

alpa
sudah lupa

siapakah kamu?
yang berteriak kesempurnaan
mencela rembulan yang tak persembahkan lagi purnama
dan matahari yang sembunyikan sinar dimangsa sang deras hujan

***
Jakarta - 15 Desember 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun