***
denyut luka membayang pangkalan bun bandara
ada dan tiada menggoreskan garis pilu mengangkasa
kala sang angin tiupkan nafas di teluk Kumay duka
dan ketika hujan tiriskan jiwa yang berkelana dalam bencana
satu satu ombak antarkan
satu satu riak riak terpekur sampaikan kabar
disana duka belumlah reda
di juanda sanak keluarga menanti wajah dan rupa
untuk kali terakhirnya
redalah hujan penanti
reda redalah hitam misteri
reda redakan tangis yang tersisa kini
diantara harapan yang menyelimuti
atas asa tersisa
semayamkan di tanah bernisan tanda
biarkan pertiwi memeluk dalam haribaannya
pada samudera
berikan dia
antarkan dia
kembalikan dia
agar airmata reda
dalam iklas ridhoNya
*
denyut luka membayang pangkalan bun bandara
ada dan tiada menggoreskan garis pilu mengangkasa
kala sang angin tiupkan nafas di teluk Kumay duka
dan ketika hujan tiriskan jiwa yang berkelana dalam bencana
***
Pangkalan Bun, Kalteng - 1 Januari 2014 I 12.33 wib
@rahabganendra
Foto Ilustrasi dokumentasi pribadi