Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

RIP 2

2 Januari 2015   05:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:59 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14201276271581822113


***

denyut luka membayang pangkalan bun bandara
ada dan tiada menggoreskan garis pilu mengangkasa
kala sang angin tiupkan nafas di teluk Kumay duka
dan ketika hujan tiriskan jiwa yang berkelana dalam bencana

satu satu ombak antarkan
satu satu riak riak terpekur sampaikan kabar
disana duka belumlah reda
di juanda sanak keluarga menanti wajah dan rupa
untuk kali terakhirnya

redalah hujan penanti
reda redalah hitam misteri
reda redakan tangis yang tersisa kini
diantara harapan yang menyelimuti
atas asa tersisa
semayamkan di tanah bernisan tanda
biarkan pertiwi memeluk dalam haribaannya

pada samudera
berikan dia
antarkan dia
kembalikan dia
agar airmata reda
dalam iklas ridhoNya

*

denyut luka membayang pangkalan bun bandara
ada dan tiada menggoreskan garis pilu mengangkasa
kala sang angin tiupkan nafas di teluk Kumay duka
dan ketika hujan tiriskan jiwa yang berkelana dalam bencana

***

Pangkalan Bun, Kalteng - 1 Januari 2014 I 12.33 wib

@rahabganendra
Foto Ilustrasi dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun