Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Garis

9 Januari 2015   06:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:30 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1420734147135416222

***

gerah menjalar sekujur tubuh rembulan penanti
ceritakan tentang hasrat yang melumuri denyut nadi
saat ingin menderu menusuk celah rongga hati
tak sadarkah diri?
bahwa lahir adalah garis pinasti

pun rembulan beranjak pergi
mengendap berselimut tirai hujan dini
dan redup cahayanya memperkosa pagi
demi seraut pujaan wajah sang mentari

atas cinta
serpihan tinggal rasa
dan muram beringsut di lembayung senja
kembali ke peraduan malam fana
tanpa daya
tiada kuasa
pada garis takdir semesta

***
Jakarta - 8 Januari 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun