Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Biduk Dewata

15 Januari 2015   05:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:07 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

bayang rembulan malam di bibir langit samudera
disana, nun menjauh tubuh bersimbah peluh di remang masa
berbekal rusuk yang tertinggal cinta
berkalang gita tulus doa doa
di peraduan laut engkau hidup menghamba

pada gulita
kau mengais rasa


pada bintang
kau tuntun jejak biduk hidup jelang


pada bumi
kau menyerap rejeki


pada langit
kau sentuh kedalaman nurani

hamparan kelam bersikukuh doa
dan engkau sedang merajut istana kerangka
di riak riak samudera
di benang jaring peradaban tua
di jelujur biduk semesta sang dewata

yang mengantarkan pulang
selepas mencumbu tubuh samudera malam

***
Jakarta - 14 Januari 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun