***
kumal setua jejak jalanan
becek di lintas waktu yang berhias karatan
bergaram sebijak nenek moyang peradaban
lugu di tanah kampung kebersahajaan
sepatu tua
setiap waktu adalah hari luar biasa
dibawah gerimis sinar mentari menghias kaki kaki tua
kemana lagi mereka ber-rekreasi gembira?
di tanah kerikil amis pasar ikan ujung kota?
di gedung birokrasi gila hormat penguasa?
di lelehan panas aspal jalan raya?
ataukah licin lantai di bangunan mulia?
tak ada unjuk rasa
tiada protes berorasi tuntutan sejahtera
setia adalah mengukir jejak di setiap langkah tuannya
rasa berkorban pada sang pemelihara
pagi menyulam di halaman rumah suci
malam habiskan di gemerlap lokalisasi
dan mungkin esok mengukur detik sepanjang hari
ataukah teronggok di sudut waktu malam dan pagi
yang berdebu dan berbau sunyi
sepatu tua
sepasang setia
bercengkerama
merasa
sehidup sejiwa
saat sejenak menutup indera
hingga esok menggosok kelopak mata
berjendela di telapak kaki tuan penguasa
***
Jakarta - 17 Januari 2015
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H