Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi Pahitmu

16 Februari 2015   06:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:07 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1424018805358974758

***

waktu menyelinap di sela peristiwa
tiada sadar kering dan basah mengeriput di pinggang musim
menua bersama tulang-tulang kenangan yang retak
dan engkau tidaklah selalu sama

dirimu adalah pintu-pintu rahasia
membawa saripati keindahan bidadari yang lahir di celah pucuk bianglala
bersama derap kaki waktu yang tak letih berlalu
dan menghitung seberapa banyak bayangan hitam
seberapa pelangi terkenang di jejak kelam

aku bisa pastikan
engkau seperti waktu yang kunikmati di seduhan kopi pahit
yang hangat menyejukkan bagai terbitnya mentari di pelupuk fajar
dan mengeja lirik telanjang puisi keindahan
disetiap saat yang beranjak itu
di pelangi waktuku

dan seandainya engkau bukan segalanya
engkau bukanlah fatamorgana
karena engkau ada, terlahir bersama waktu
- waktu engkau dan aku

***
Jakarta - 15 Februari 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun