Pendidikan Pramuka memerlukan peran pelatih pembina pramuka sebagai salah satu agen perubahan. Perkembangan dan kemajuan membawa tantangan tersendiri dalam dunia kepramukaan. Peran pelatih pembina pramuka amatlah krusial dalam membawa pramuka menjawab tantangan agar tidak tergilas kemajuan.
Dunia kepelatihan pramuka harus mempunyai kesamaan pandangan dan langkah guna menyikapi hal tersebut. Tindakan yang harmonis di antara sesama pelatih merupakan kekuatan untuk melakukan perubahan dalam diri pelatih. Selain itu diperlukannya sinkronisasi pemikiran serta gerak langkah di antara para pelatih agar tantangan ini berubah menjadi peluang meraih kemajuan bukan sebaliknya.
Hal lain yang menjadi perhatian Kak Trimo, S.Pd, MM selaku Ketua Pusat Pendidikan dan Latihan Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Jakarta Pusat adalah kolaborasi di antara sesama pelatih. Dengan kolaborasi sesama pelatih diharapkan menjadi kekuatan yang positif bagi kemajuan gerakan pramuka khususnya di Kwartir Cabang Jakarta Pusat.
Berdasarkan hal tersebut Kak Mustafid, S.Pd selaku Wakil Ketua Binawasa Kwartir Cabang Jakarta Pusat dalam program kerjanya mengagendakan kegiatan pitaran pelatih pramuka. Sebenarnya kegiatan ini sudah direncanakan dari dua tahun lalu, tetapi karena terkendala covid 19, maka baru terlaksana pada Minggu, 19 Maret 2023.Â
Dengan bertempat di Sanggar Bakti Kwartir Cabang Jakarta Pusat di Gedung A lantai 6 kompleks Walikota Jakarta Pusat kegiatan pitaran pelatih pramuka dilaksanakan. Pitaran Pelatih kali ini mengambil tema "Harmonisasi, Sinkronisasi, dan Kolaborasi Implementasi Kurikulum Merdeka dan Ekstra Kurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan"
Pitaran Pelatih pramuka kali ini diikuti oleh 26 peserta karena keterbatasan ruang di Sanggar Bakti Kwartir Cabang Jakarta Pusat. Kegiatan ini juga sekaligus digunakan sebagai pendataan kembali jumlah pelatih pembina pramuka yang ada di Jakarta Pusat dengan mengisi form yang disediakan secara online. Data tersebut akan digunakan untuk pemetaan kemampuan pelatih.
Dalam sambutannya Kak Asep Supriatna, S. Pd selaku Waka Organisasi dan Manajemen menyampaikan pesan dari Ketua Kwartir Cabang Jakarta Pusat yaitu Kak Yadi yang berhalangan hadir karena sedang berkegiatan di tempat yang lain.Â
Dalam periode kepengurusan Kwarcab Jakarta Pusat ini, Kwartir Cabang hendaknya lebih berbenah diri demi prestasi dan amanah yang lebih besar. Jika tahun kemarin kita mampu meraih prestasi yang luar biasa, maka tahun ini juga kita harus lebih giat lagi. Banyak kegiatan yang kita hadirkan baik yang berdasarkan dana hibah maupun yang bersumber dari dana non hibah.
Dengan slogan Jakarta Pusat Juara, maka mulai sekarang Kwartir Cabang mendorong kwartir ranting untuk bergerak lebih baik lagi. Tunjukkan bahwa Pramuka Jakarta Pusat memang layak sebagai pusat prestasi. Mari kita bergandeng tangan saling bahu membahu menggerakkan Pramuka menjadi ekstra kurikuler yang dirindukan dan dinanti oleh peserta didik kita.
Sementara Kak David selaku Binawasa menyampaikan bahwa program kerja yang telah dilaksanakan adalah Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar dan Kursus Pembina Pramuka Mahir Lanjutan yang dilaksanakan pada tahun 2021 dan 2022. Dilanjutkan dengan kegiatan narakarya dasar dan lanjutan yang telah juga dilakukan. Sehingga telah terlahir para pembina pramuka baru yang diharapkan akan menggerakan Pramuka lebih berkualitas lagi.
Ketua Pusdiklatcab Kwarcab Jakarta Pusat selaku lembaga yang mendidik orang dewasa, memberikan pelatihan bagi pembina, dan pelatih pembina pramuka dan memberikan Pelatihan bagi pembina, dan pelatih pembina pramuka memberikan arahan agar kegiatan pitaran pelatih ini menjadi bagian integral untuk menjawab keresahan gerakan pramuka tentang kedudukan dan perannya dalam ikut serta membangun dan membina generasi muda dalam pembangunan nasional. Kegiatan ini merupakan langkah tepat untuk meletakkan dasar untuk bergerak dan menggerakan kegiatan kepramukaan saat ini.
Narasumber kali ini ada dua yaitu Kak Muhammad Iqbal atau yang lebih akrab disapa Kak Abay, dan Kak Widya Sukma. Kedua narasumber adalah pelatih dari Pusat Pendidikan dan Latihan Nasional yang sudah melanglang buana ke seluruh Indonesia. Jadi tak perlu diragukan lagi kapasitasnya.
Kak Abbay dalam materinya mengingatkan kembali bahwa para pelatih hendaknya menguasai product knowledge dari Gerakan Pramuka. Sehingga mampu memantapkan diri sebagai pelatih yang tidak canggung lagi dalam peran serta membina generasi muda sekarang.Â
Ada tiga tantangan yang sedang dihadapi negara kita yang juga menjadi tugas Pramuka yaitu bullying atau perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. Pelatih Pramuka hendaknya mampu menekan angka kejadian tersebut dalam setiap pertemuan atau latihan pramuka.
Sementara narasumber kedua yaitu Kak Widya menyampaikan materi tentang mandiri berlatih. Kak Widya berpendapat bahwa harmonisasi adalah proses atau upaya untuk menyelaraskan, menyerasikan, atau menyesuaikan sesuatu sehingga menghasilkan sesuatu yang baik di berbagai hal.Â
Sedangkan sinkronisasi adalah menyerentakan dalam melaksanakan tugas menerapkan prinsip koordinasi dan integrasi. Terakhir yaitu kolaborasi adalah wujud kerja sama antar dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama.
Lalu bagaimana pendidikan kepramukaan dalam implementasi kurikulum merdeka yang sekarang sedang berlaku? Pada dasarnya terdapat kesamaan antara profil pelajar pancasila dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan. Karena keduanya bersifat komplementer alias saling memberi, memberi dan melengkapi. Hanya saja kita sebagai pelatih pramuka harus lebih inovatif, kreatif, dan kolaboratif ketika mengaplikasikan PDKMK tersebut sehingga tujuan gerakan Pramuka akan tercapai.
Merdeka Berlatih diartikan sebagai kelenturan pelatih untuk selalu melakukan inovasi, kreasi, harmonisasi, sinkronisasi serta kolaborasi untuk membawa gerakan pramuka makin maju selaras dengan zamannya. Pelatih tidak berhenti dengan kompetensinya saat ini. Pelatih wajib terus mengasah diri terhadap perkembangan zaman.
Adapun tindak lanjut dari pitaran pelatih pramuka kali ini adalah:
1. Terbentuknya Tim/pokja pendalaman materi profil pelajar Pancasila
2. Penyamaan persepsi tugas Pusdiklat dan Binawasa
3. Kolaborasi Guru Penggerak dengan Pelatih Pembina Pramuka
4. Tim kajian harmonisasi Implementasi Kurikulum Merdeka dengan ekskul wajib Pendidikan kepramukaan
5. Ujicoba konsepsi model dan modul IKM berbasis pendidikan kepramukaan
Sebagai penutup Kak Widya mengingatkan kembali pesan Ir Soekarno pada tanggal 14 Agustus 1961 yang berbunyi:
Berjuanglah sehebat-hebatnya untuk mengembangkan dan melauskan Gerakan kita, sampai suatu ketika setiap anak dan pemuda serta pemudikita, baik yang mahasiswa di kota, maupun yang penggembala kerbau di desa dengan rasa bangga dan terhormat dapat menyatakan "Aku Pramuka Indonesia"
Kegiatan pitaran pelatih Kwartir Cabang Jakarta Pusat ditutup dengan kesepakatan bersama untuk meningkatkan kemampuan pelatih pramuka dengan selalu mengupdate keterampilan dan pengetahuannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI