Mohon tunggu...
Ragil Yunansyahtika
Ragil Yunansyahtika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Suka Baca

Menyukai bacaan sejarah, psikologi, dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Diskriminasi Rasial Pada Film Hidden Figures karya Theodore Melfi

14 Juli 2023   18:35 Diperbarui: 14 Juli 2023   18:40 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Catatan. Dari Hidden Figures [01:56:47], oleh Theodore Melfi (sutradara), 2016. Sumber gambar: Tangkapan Layar Pribadi

Warning!

Tulisan mengandung spoiler sebuah film!


Film dengan judul Hidden Figures merupakan film yang diangkat dari kisah nyata dan disutradarai oleh Theodore Melfi pada tahun 2016. 

Film ini, bercerita tentang peran penting tiga wanita kulit hitam dalam kesuksesan Amerika membuat dan meluncurkan pesawat luar angkasa. Namun, kisah happy ending ini memiliki kendala yang dialami oleh para tokoh utamanya. Mereka adalah Katherine Johnson seorang fisikawan, Dorothy Vaughan seorang programmer, dan Mary Jackson seorang insinyur. 

Mereka bekerja di NASA, di mana mereka bekerja dalam dominasi ras kulit putih. Karakter utama berjuang dengan diskriminasi rasial yang mereka alami yang dilakukan oleh para orang ras kulit putih. Namun, pada akhirnya para tokoh utama dapat diterima di lingkungan tempat mereka bekerja. Diskriminasi rasial akan dianalisis menggunakan teori Erving Goffman dari bukunya Stigma: Notes on the Management of spoiled identity. 

Individu yang tergabung dalam kelompok ras, etnis, atau budaya tertentu mungkin mengalami stigma kesukuan, yang seringkali disebabkan oleh prasangka dan bias yang terkait dengan keanggotaan kelompok (Goffman, 1963). Menurut Goffman (1963) stigma kesukuan memiliki pengaruh negatif pada banyak segi kehidupan, termasuk pengucilan sosial, maupun diskriminasi. 

Diskriminasi rasial menyasar status yang melekat pada seseorang berdasarkan ras minoritas yang berada di tengah-tengah ras dominan. Diskriminasi rasial akan dianalisis melalui aspek sinematografi dan elemen naratif yang hanya berfokus pada salah satu tokoh utama, yaitu Katherine Johnson. Diskriminasi rasial tercermin dalam dua adegan utama dan satu adegan lainnya mencerminkan keberhasilan karakter Katherine dalam menghadapi diskriminasi. Adegan pertama adalah tentang Katherine pindah ke departemen barunya.

Gambar 1

Katherine sedang berbicara dengan Mrs. Mitchell.

Catatan. Dari Hidden Figures [00:16:24], oleh Theodore Melfi (sutradara), 2016. Sumber gambar: Tangkapan Layar Pribadi.
Catatan. Dari Hidden Figures [00:16:24], oleh Theodore Melfi (sutradara), 2016. Sumber gambar: Tangkapan Layar Pribadi.

Katherine sedang berbicara dengan Mrs. Mitchell. Kostum Katharine adalah blazer formal yang menyiratkan Katherine sedang berada di waktu kerjanya. "Mereka belum pernah memiliki pegawai berkulit hitam sebelumnya, Katherine. Jangan membuatku malu" [00:16:20-00:16:23] Diskriminasi rasial tercermin dalam kutipan dialog Mrs. Mitchell. Tersirat, Mrs. Mitchell khawatir reputasinya sebagai bos Katherine akan buruk jika Katherine melakukan kesalahan saat bekerja. 

Adegan tersebut menggunakan over the shoulder shot untuk menunjukkan ekspresi Katherine yang hanya diam saja dipermalukan oleh Mrs. Mitchell. Tanggapan Katherine menunjukkan bahwa Katherine tidak berdaya(powerless) untuk membela diri. Pada saat yang sama, adegan tersebut menggunakan medium close-up untuk menunjukkan tubuh Mrs. Mitchell yang tampak lebih besar dari tubuh Katherine di layar. 

Hal ini menyiratkan bahwa Mrs. Mitchell berstatus lebih tinggi dari Katherine. Cahaya gelap di belakang Katherine dibandingkan dengan cahaya di belakang Mrs. Mithcell yang lebih terang menyiratkan bahwa Mrs. Mitchell sebagai ras kulit putih memiliki peran yang lebih penting di kantor.

Adegan kedua adalah saat Katherine diinterogasi karena selalu terlambat, adegan itu terjadi di kantor Katherine.

Gambar 2

Katherine sedang diinterogasi oleh Mr. Harrison.

Catatan. Dari Hidden Figures [01:01:44], oleh Theodore Melfi (sutradara), 2016. Sumber gambar: Tangkapan Layar Pribadi
Catatan. Dari Hidden Figures [01:01:44], oleh Theodore Melfi (sutradara), 2016. Sumber gambar: Tangkapan Layar Pribadi

Katherine diinterogasi oleh bosnya karena dia selalu terlambat. Adegan tersebut menggunakan long shot untuk memperlihatkan setting tempat, waktu, dan suasana dimana Katherine berada di tengah ruangan kantornya pada jam kerja dan memperlihatkan bahwa Katherine bekerja di tengah dominasi ras kulit putih, suasana yang tercipta sangat mencekam. Hal ini dikarenakan semua mata yang ada di ruangan tertuju pada Katherine.

 Hal itu juga didukung dengan kostum yang mereka gunakan. Kostum Katherine berbeda dari yang lain untuk menunjukkan dominasi ras kulit putih di lingkungan kerjanya. Di saat yang sama, adegan tersebut menggunakan high angel untuk menunjukkan posisi Katherine yang tidak berdaya di tengah dominasi kulit putih. 

"Tidak ada kamar mandi untuk saya di sini" [01:01:44] Kata Katherine, ini menyiratkan diskriminasi rasial yang didapat Katherine karena kamar mandi di lingkungan kerja Katherine dibedakan antara ras kulit putih dengan ras kulit hitam. Ras kulit putih membedakan kamar mandi karena orang kulit putih merasa lebih unggul daripada yang berkulit hitam.

Adegan terakhir adalah tentang keberhasilan Katherine melawan diskriminasi yang dia dapatkan.

Gambar 3

Mr. Harrison mengucapkan pujian kepada Katherine.

Catatan. Dari Hidden Figures [01:56:47], oleh Theodore Melfi (sutradara), 2016. Sumber gambar: Tangkapan Layar Pribadi
Catatan. Dari Hidden Figures [01:56:47], oleh Theodore Melfi (sutradara), 2016. Sumber gambar: Tangkapan Layar Pribadi

Mr. Harrison memberikan pujian kepada Katherine. "Kerja bagus, Katherine" [01:56:45] Kutipan tersebut menyiratkan bahwa Katherine telah diterima di lingkungan kerja yang didominasi kulit putih. Ini membuktikan keberhasilan Katherine dalam menghadapi diskriminasi yang dialaminya dengan membuktikan bahwa Katherine sebagai orang kulit hitam mampu dan setara dengan orang kulit putih. 

Medium close up digunakan dalam adegan ini untuk menunjukkan ekspresi Katherine. Katherine tersenyum bahagia dan bangga karena pada akhirnya Katherine diakui kehebatannya. Pada saat yang sama, adegan tersebut menggunakan over-the-shoulder shot yang menunjukkan ukuran tubuh Mr. Harrison lebih besar dari tubuh Katherine. Hal ini menunjukkan bahwa Mr. Harrison memiliki status lebih tinggi dari Katherine sebagai bosnya.

Diskriminasi rasial yang dialami salah satu tokoh utama mencerminkan persoalan sosial yang ada pada masa itu dan masih ada sampai sekarang. Katherine bekerja di lingkungan yang membedakan kamar mandi antara ras kulit putih dengan ras kulit hitam, dan Katherine juga sering diremehkan karena statusnya sebagai orang kulit hitam. 

Judul film "Hidden Figures" sangat mencerminkan jalan cerita yang ditampilkan, tokoh tersembunyi yaitu Katherine, Dorothy, dan Mary, merupakan tokoh yang berperan besar dalam keberhasilan peluncuran pesawat luar angkasa Amerika. Katherine menunjukkan bagaimana dia berhasil diterima oleh lingkungan kulit putih. Dia bekerja keras dalam perhitungan sebagai fisikawan untuk membuktikan bahwa dia setara dengan ras kulit putih.

Reference

Goffman, E., (1963). Stigma: notes on the management of spoiled identity. Touchstone.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun