Mohon tunggu...
Ragil Yunansyahtika
Ragil Yunansyahtika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Suka Baca

Menyukai bacaan sejarah, psikologi, dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manfaat Membaca Cerpen Bagi Pembaca Terutama Terhadap Siswa

5 April 2023   16:20 Diperbarui: 5 April 2023   16:22 1289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sampul Kumpulan Cerpen Michael Middleton. Sumber Gambar: https://www.austinmacauley.com/book/short-story-collection-0

Sumber Gambar

Membaca menjadi kegiatan yang dilakukan oleh banyak orang untuk berbagai keperluan. Membaca juga merupakan kegiatan yang biasa dilakukan oleh siswa. Membaca bagi siswa saat ini sangat mudah dilakukan karena akses membaca sudah memadai, salah satunya membaca cerpen. Dilengkapi dengan koneksi internet akan memberikan banyak pilihan genre cerpen sesuai dengan kebutuhan dan minat pembaca. Membaca cerpen memberikan manfaat bagi pembaca, khususnya bagi siswa. Penulis akan mengklarifikasi dampak positif membaca cerpen bagi siswa. Untuk mendukung argumentasi tersebut, penulis memaparkan manfaat menafsirkan cerpen dan penggunaan unsur intrinsik dalam menghibur siswa saat membaca.

Pertama, membaca cerpen meningkatkan kreativitas siswa. Cerita pendek membimbing pembaca untuk menafsirkan situasi dalam cerita melalui imajinasi mereka. Setiap genre dalam cerpen tentu memiliki cara berimajinasi yang berbeda. Ketika siswa membaca cerpen, mereka langsung berkhayal seperti apa jalan cerita itu di benak mereka. Penting untuk dicatat, bahwa itu akan merangsang dan melatih kreativitas siswa. Siswa akan terbiasa berpikir, mengalami, dan menerima secara imajinatif sebagai dampak nyata dalam peningkatan kompetensi kreativitas. Dalam penerapannya membaca cerpen akan memberikan nilai positif bagi siswa yaitu menumbuhkan imajinasi dalam keterampilan menulis (Pathan, 2012). Oleh karena itu, membaca cerpen berdampak pada peningkatan dan melatih daya imajinasi siswa.

Kedua, cerita pendek membuat siswa ceria. Dalam cerpen harus mengandung unsur intrinsik, seperti alur yang menarik untuk diimajinasikan, tidak hanya sebatas alur. Tetapi juga tema, tokoh, penokohan, latar tempat, waktu, dan suasana. Genre cerpen yang beragam memberikan banyak imajinasi yang berbeda dalam memaknai sebuah cerpen. Siswa akan menyatukan unsur-unsur intrinsik dalam cerita pendek dan kemampuan siswa dalam membayangkan peristiwa yang terjadi dalam cerita. Perlu diperhatikan, bahwa hal ini akan membimbing siswa untuk merasakan sensasinya dan terbawa dengan alur ceritanya, serta mengubah suasana hati siswa menjadi lebih baik. Cerita pendek menjadi pilihan untuk dijadikan sarana hiburan bagi siswa atau digunakan untuk memperkaya keterampilan siswa dalam belajar di lingkungan sekolah (Pardede, 2011). Oleh karena itu, cerita pendek akan mengubah suasana hati siswa jauh lebih baik.

Secara ringkas penulis berpendapat bahwa membaca cerpen memberikan nilai-nilai positif yang dapat diambil oleh siswa. Ada peningkatan dan melatih pola berpikir kreatif siswa dan transfer kesenangan siswa ketika membaca cerpen. Berdasarkan manfaat yang disampaikan, penulis berharap agar membaca cerpen dapat ditransformasikan menjadi kebiasaan umum di kalangan siswa. Dengan membaca siswa akan dapat memahami dunia luar yang tidak terbatas, membaca akan membiasakan siswa dan meningkatkan literasi siswa. Melalui cerpen siswa dapat mulai belajar membaca sesuai dengan genre yang disukainya. Selain itu, siswa memiliki akses mudah ke cerita pendek kapan pun mereka mau. Tidak hanya cerita pendek tetapi juga jenis bacaan lainnya.

References:

Pardede, P. (2011). Using Short Story to Teach Language Skill. Journal of English Teaching, 1(1), 14-27. DOI: https://doi.org/10.33541/jet.v1i1.49

Pathan, M. M. (2012). Advantages of using short stories in ELT classroom and the Libyan EFL learners' perceptions towards them for developing reading comprehension skill. Arab World English Journal, 4(1), 28-41.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun