Mohon tunggu...
Ragil Tri Okta Wulandari
Ragil Tri Okta Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya hobi membuat artikel tentang keadaan di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Rehabilitasi Hutan dan Reklamasi Lahan Bekas Tambang dalam Pemindahan IKN (Ibu Kota Negara)

22 Agustus 2023   22:02 Diperbarui: 22 Agustus 2023   22:09 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim pro dengan Program Rehabilitasi Hutan dan Reklamasi Lahan Bekas Tambang dalam Pemindahan Ibu Kota Negara meyakini bahwa pendekatan ini memiliki manfaat jangka panjang yang signifikan bagi lingkungan dan masyarakat. Program ini menggabungkan upaya pemulihan hutan yang terdegradasi dan lahan bekas tambang dengan relokasi ibu kota negara. Pendukung program ini percaya bahwa rehabilitasi hutan dan reklamasi lahan bekas tambang adalah langkah yang tepat untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan ekosistem yang dihasilkan oleh kegiatan pertambangan dan urbanisasi yang tidak terkendali.

Salah satu manfaat utama dari program ini adalah pemulihan fungsi ekologis hutan dan lahan yang rusak. Hutan yang telah didegradasi dapat diubah menjadi kawasan yang produktif dan berkelanjutan, menyediakan habitat untuk flora dan fauna lokal serta berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan melibatkan masyarakat lokal dalam program rehabilitasi hutan, program ini juga dapat memberikan pelatihan dan pekerjaan baru bagi mereka, sehingga mendorong pemberdayaan ekonomi di daerah tersebut.

Selain itu, reklamasi lahan bekas tambang juga merupakan aspek penting dalam program ini. Lahan bekas tambang sering kali menjadi sumber masalah lingkungan yang serius, seperti erosi tanah, pencemaran air, dan hilangnya produktivitas lahan. Dengan mengalihfungsikan lahan bekas tambang menjadi kawasan yang bermanfaat, seperti taman kota, lahan pertanian, atau fasilitas publik, dampak negatif ini dapat dikurangi secara signifikan. Dengan cara ini, program ini dapat memberikan manfaat ganda: pemulihan ekosistem dan pemberian ruang yang bermanfaat bagi masyarakat.

Dalam konteks pemindahan ibu kota negara, program rehabilitasi hutan dan reklamasi lahan bekas tambang juga dapat mendukung upaya pembangunan berkelanjutan dan pengurangan jejak karbon. Dengan menjaga area hutan yang ada dan menghijaukan kembali lahan yang terdegradasi, emisi karbon dapat dikelola lebih baik, seiring dengan upaya memperkuat ketahanan lingkungan.

Secara keseluruhan, Program Rehabilitasi Hutan dan Reklamasi Lahan Bekas Tambang merupakan pendekatan yang krusial dalam pemindahan Ibu Kota Negara (IKN). Pendekatan ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan industri berat, tetapi juga berpotensi mendukung keberlanjutan lingkungan, kesehatan manusia, dan mitigasi perubahan iklim.

Tiga sumber jurnal yang mendukung pandangan ini adalah:

"Ecological Restoration in Post-Mining Landscapes: A Review of the State of Knowledge and Opportunities for Future Research" (2018) oleh Sudharto P. Hadi, dkk.

Jurnal ini membahas pentingnya rehabilitasi lahan bekas tambang untuk memulihkan fungsi ekologis dan keanekaragaman hayati. Penelitian ini menunjukkan bahwa program rehabilitasi dapat memperbaiki kondisi lingkungan pasca penambangan, termasuk dalam hal peningkatan kualitas tanah dan perbaikan habitat bagi flora dan fauna.

"Assessment of Forest Rehabilitation Success in a Bauxite-Mined Area in Central India" (2020) oleh Shruti Ranjan Dash, dkk.

Studi ini melakukan evaluasi terhadap keberhasilan rehabilitasi hutan di area bekas tambang bauksit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, rehabilitasi dapat mengembalikan fungsi ekosistem dan keanekaragaman hayati pada lahan bekas tambang, bahkan dalam kondisi yang sulit.

Sumber: Putra, M. R., & Satria, F. (2020). The Importance of Post-Mining Land Rehabilitation Regarding Forest Sustainability in Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 423(1), 012043.

Link: https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/423/1/012043

Ketiga sumber jurnal tersebut mengulas pentingnya rehabilitasi ekosistem dan keterlibatan masyarakat dalam upaya menjaga lingkungan dan mengatasi dampak negatif dari pembangunan perkotaan. Dengan merujuk pada kasus-kasus sukses di berbagai belahan dunia, sumber-sumber ini memberikan bukti kuat mengenai manfaat dari program rehabilitasi hutan dan reklamasi lahan bekas tambang dalam konteks pemindahan ibu kota negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun