Ada beberapa jenis suplemen yang banyak beredar di sekitar kita, diantaranya:
1.Taurin
2.Asam Amino
3.Asam lemak
4.Vitamin C, E, A, D, K, B kompleks
5.Betakarotin,
6.Minuman berenergi,dll
Memang, suplemen dapat membantu menjaga metabolisme tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh, dan masih ada beberapa fungsi lainnya. Namun, suplemen bukanlah suatu hal yang penting jika kita selalu mengkonsumsi makanan dengan kandungan gizi yang diperlukan oleh tubuh. Terlebih lagi, dalam jangka panjang, suplemen dapat mengakibatkan gangguan fatal pada tubuh jika dikonsumsi dengan dosis tinggi (overdosis) dan kontiniu.
Di Amerika, terjadi 62.562 kasus overdosis suplemen vitamin pada tahun 2004. Dari jumlah tersebut, 53 orang diantaranya menderita keracunan yang cukup parah dan 3 orang meninggal. Di Indonesia, walaupun tidak terdapat data yang menunnjukkan jumlah kasus overdosis, namun diduga jumlahnya cukup besar dan terus meningkat (sumber: rumah belajar, kemdiknas).
Vitamin C, yang banyak beredar,mengandung dosis yang tinggi dengan kandungan 500mg sampai 1000mg. Padahal tubuh kita hanya memerlukan 90mg vitamin C per harinya yang dapat diperoleh dari mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Jika vitamin C yang diperoleh dari suplemen dikonsumsi secara terus menerus, maka kedepannya akan mengganggu system pembuangan urine kita, bahkan dapat menyebabkan penyakit batu ginjal. Hal ini disebabkan karena fungsi ginjal, sebagai filter cairan dalam tubuh, tak dapat menyaring seluruh bahan kimia dan kotoran yang terkandung di dalamnya. Sehingga lama-kelamaan kotoran tersebut akan mengendap dan membentuk kristal-kristalyang menghambat aliran darah dan air seni dalam ginjal.
Hal yang sama seperti vitamin C juga disebabkan dari mengkonsumsi taurine. Kita mengetahui bahwa taurine berfungsi untuk nutrisi jaringan otak dan baik untuk pertumbuhan bayi. Tapi kini, taurine dikonsumsi oleh orang dewasa dan kadarnya melebihi batas kebutuhan tubuh. Perhari tubuh kita hanya membutuhkan 25-45mg taurine. Overdosis taurine lebih berbahaya daripada vitamin C, karena suplemen ini dapat menyebabkan gagal ginjal kronik. Awalnya, taurine menyebabkan kinerja ginjal semakin berat, yang dapat meningkatkan resiko ginjal bocor (nefrotik syndrome).Akhirnya, jika dibiarkan, dapat menyebabkan gagal ginjal kronik.(wonosari.com)
Suplemen kalsium juga dapat meningkatkan resiko terkena serangan jantung. Menurut study terkini, yang dipublikasikan dalam British Medical Journal, menyebutkan orang yang menkonsumsi suplemen kalsium 30% lebih beresiko terkena serangan jantung. Karena dengan mengkonsumsi suplemen kalsium yang berlebihan dapat menyebabkan pengerasan pada pembuluh arteri.(xamthone-plus.net)
Selain suplemen, antibiotic yang diberikan oleh dokter pun dapat merusak tubuh kita. Karena menkonsumsi obat tersebut secara kontiniu dan dosis tinggi, bukannya dapat memperkebalkita dari kuman, melainkan membuat kuman menjadi resisten. Mungkin mengkonsumsi antibiotic dalam jangka waktu setahun atau dua tahun belum terlihat efeknya. Tapi tunggulah 10 sampai 20 tahun ke depan, maka kita akan merasakan efeknya. Tubuh kita menjadi lemah, rentan terhadap penyakit, dan lebih bahayanya kita menjadi kecanduan terhadap obat-obatan.
Masih banyak lagi gangguan-gangguan yang disebabkan dari pengkonsumsian suplemen dalam dosis tinggi. Pada hakikatnya, semua kandungan suplemen itu dapat dihasilkan dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari, seperti buah-buahan dan sayuran. Jadi, kita tidak perlu susah payah untuk mencari suplemen. Untuk itu marilah kita memulai merawat tubuh kita dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan lebih baik lagi diimbangi dengan olahraga secara teratur. Seperti kata pepatah,”mencegah lebih baik daripada mengobati”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H