Kabarnya dia baik-baik saja selepas pergi,
Bisa dibilang aku yang repot karenanya,
Dan tidak berada disisinya itu adalah kemauanku,
Aku yang selalu berserah pasrah,
Mencoba sedikit demi sedikit,
Dalih dimaksudkan teruntuknya,
Mendapat pengganti tanpamu,
Tidak buat diriku lebih baik,
Berbeda jauh darimu, Ya memang aku tau itu
Apresiasi darinya berlebihan,
Tak dimudahkan aku dalam hal itu,
Masih banyak wishlist tempat yang belum dikunjungi,
Niat baik merubah itu semua,
Rumit dan banyak berubah.
Ide terhenti, itulah mengapa aku tidak serutin waktu itu untuk menulis. Lima dari 4 tulisanku berulang kali ku sobek. Mengapa begitu ? tanya diriku sendiri. Alhasil 3 bulan aku isi dengan kekosongan (minim bacaan)
Tidak sesuai apa yang biasanya ditulis, feelnya juga ga dapet "kembali"-aku cerita
Satu kata aku ingat saat ini yaitu sebenarnya aku malas sekali untuk menyebutkan, tapi aku coba untuk bilang ! sumpah, serapah, dan sampah. Semakin berkecainya diriku pada orang lain... sempat merasa bahwa aku tidak pantas untuk siapapun. Aku cut off semua orang yang pernah memadu kasih, bukan lagi hasrat keinginan. Sampai dititik orang yang benar- benar ku butuhkan. Mendengar keluh kesah atas aku.Â
:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H