Mohon tunggu...
Ragil Rizki Raditya Esha
Ragil Rizki Raditya Esha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi UNISMA 45 BEKASI

Intuisi, karier, dan cinta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dia Dipanggil Buttercup

13 November 2023   20:56 Diperbarui: 18 Februari 2024   02:49 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingatan lama sirna kembali bermunculan,

Masa lalu yang seharusnya hilang,

Kini kembali ke pangkuan.

Aku tetap bertahan dengan 14 bait menyakitkan.

Di batch-2 kali ini aku lebih menekankan kepada kesehatan mental-ku. Jika dilihat dari sudut pandangku, aku teralih fokuskan dengan seorang wanita yang mempunyai trauma yang berlebihan atas masalalunya. Padahal tidak seperti itu, aku hadir sebagai orang yang baru dan mulia sekali tugasku untuk menenaginya, menemaninya hingga pilihan terbaiknya itu muncul. Banyak yang lebih membawa tertawa dan menangis di banding tahun lalu. Makin banyak aku bertemu orang, semakin aku berkembang, banyak buku yang ku coba buka. Bahkan aku sampai lupa cara untuk kembali mendekati perempuan dalam istilah lain (PDKT) atau jika ada yang menjual mungkin aku akan beli kamus mencintai. Hindia bilang di salah satu lagunya yang berjudul cincin yaitu "Persetan aturan cinta ? tak tertulis di atas batu".

:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun