Mohon tunggu...
Ragil Rizki Raditya Esha
Ragil Rizki Raditya Esha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi UNISMA 45 BEKASI

Intuisi, karier, dan cinta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menari dalam Lelah

17 Oktober 2023   16:50 Diperbarui: 18 Februari 2024   02:31 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image source by https://id.pinterest.com/pin/351912444987302/

Jangan menjadi bara, jika yang dia inginkan adalah abu

Pesan mana yang dapat terlampiaskan,

Hal apa yang perlu ditimang dan siasati,

Kau pandai bermain peran, hingga susah diteka,

Baca juga: Pulih

Selama bisa sibukkan diri,

Lakukanlah secara maksimal,

Jangan pernah membatasi dirimu.

Baca juga: Tepian Sungai

Lihatlah hukum alam, pesan tersirat dalamnya,

Apa yang kau tabur, itu yang kau tuai.

Baca juga: Penutup Kata Kecil

Ingin aku menyalahkan waktu, tapi tak bisa

Ingin aku menyalahkan Tuhan, belum seberapa

Ingin aku menyalahkan orang tua, tak ada kaitannya

Kan aku terima, apa yang seharusnya aku terima.

Mungkin tak semua orang merasakan hal demikian.

Aku menyisipkan pesan, bahwa orang yang berjodoh denganmu nantinya adalah cerminan dari dirimu. Jika kamu adalah orang baik, mungkin dia bisa lebih baik dari kamu. Selamat bercinta dengan diri sendiri (@helobagas) pinjam kata-katanya.

:)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun